JENIS BEBAN PADA STRUKTUR BANGUNAN

 


1.    BEBAN MATI (DEAD LOAD)

Beban mati, juga dikenal sebagai muatan permanen atau statis, adalah beban yang    dominan terkait dengan berat struktur itu sendiri, yang tetap diam dan relatif konstan    dari waktu ke waktu. Beban mati dapat mencakup berat elemen struktural, partisi non- struktural yang permanen, perlengkapan tak bergerak seperti eternit, lemari built-in,    dan sebagainya.

Beban mati dapat dihitung dengan menilai berat bahan yang ditentukan dan volumenya   seperti yang terhitung dalam rancangan. Secara teori, sangat mungkin untuk  menghitung beban mati dengan tingkat akurasi yang baik. Meskipun demikian banyak praktisi yang menggunakan hitungan estimasi untuk mempermudah perhitungan beban.

 

2.    BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)

Beban hidup, juga dikenal sebagai muatan yang diaplikasikan, biasanya bersifat sementara, dapat berubah, dan dinamis. Beban ini seperti lalu lintas kendaraan, penghuni, furnitur dan peralatan lainnya. Intensitas muatan ini dapat bervariasi tergantung pada waktu penggunan.

Misalnya gedung kantor mungkin mengalami peningkatan beban hidup selama jam kerja di siang hari tetapi beban jauh lebih kecil pada malam hari atau pada akhir pekan. Beban hidup dapat dikonsentrasikan atau didistribusikan dan mungkin melibatkan benturan, getaran atau percepatan.

 

3.     BEBAN ANGIN (WIND LOAD)

Beban angin dapat terjadi oleh pergerakan udara yang berpengaruh terhadap suatu struktur, dan analisis mengacu pada pemahaman tentang meteorologi dan aerodinamika pada struktur. Beban angin mungkin bukan masalah besar bagi bangunan kecil, tetapi tetap penting untuk diperhatikan karena penggunaan bahan yang lebih ringan berpengaruh pada kerentanannya diterbangkan oleh angin.

Penggunaan bangunan dengan struktur atap tenda, kanopi atau atap seng yang ringan sangat rentan terbang saat angin kencang.

4.    BEBAN GEMPA (EARTHQUAKE LOAD)

Semua bahan akan mengembang atau berkontraksi dengan perubahan suhu dan ini dapat mengerahkan beban yang signifikan pada suatu struktur. Ini biasanya terjadi pada struktur atap baja di siang hari yang panas. Struktur akan memuai menjadi lebih panjang sehingga terlihat melengkung. Jangan sampai pemuaian ini membuat struktur rusak.

 

5.    BEBAN HUJAN (RAIN LOAD)

Daerah tropis sering terkena hujan sehingga membuat bangunan diguyur air. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap struktur khususnya atap apakah mampu menahan guyuran hujan dan mengalirkan air dengan jumlah tertentu saat hujan. Talang air yang terlalu kecil dapat menyebabkan masalah kebocoran saat hujan. Perlu juga diperhatikan bahwa guyuran hujan dapat membusukan kolom kayu dan rangka atap kayu. Demikianlah jenis beban pada struktur bangunan, semoga dapat bermanfaat dan membuka wawasan tentang struktur bangunan.

 

6.    BEBAN TERMAL (THERMAL LOAD)

Semua bahan akan mengembang atau berkontraksi dengan perubahan suhu dan ini dapat mengerahkan beban yang signifikan pada suatu struktur. Ini biasanya terjadi pada struktur atap baja di siang hari yang panas. Struktur akan memuai menjadi lebih panjang sehingga terlihat melengkung. Jangan sampai pemuaian ini membuat struktur rusak.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama