PEREDAM SUARA | JENIS-JENIS


Setidaknya ada 6 pilihan material untuk peredam suara. Masing-masing memiliki fungsi dan keunggulan tersendiri. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Material PET

    
  
      Polyethylene Terephthalate (PET) menjadi material yang paling sering digunakan oleh para produsen besar karena kemampuannya menyerap dan mengedapkan suara sekaligus. Selain itu, PET juga sangat mudah dibentuk sehingga mudah disesuaikan dengan ukuran dan bentuk ruangan. Pemasangan peredam suara ini pun terhitung sangat praktis karena tidak memerlukan rangka. Instalasi PET pada permukaan dinding, lantai, dan langit-langit dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan alat perekat seperti paku, lem kuning, atau double tape.
      Tampilan warna peredam suara dari PET cukup bervariasi, jadi sangat fleksibel untuk menyesuaikan dengan desain interior ruangan yang diusung. Mengenaai bahaya dari kandungan kimia dalam PET, material ini terbuat dari bahan plastik daur ulang sehingga lebih ramah lingkungan.

2. Glasswool

   
   
      Nah, selanjutnya ada material peredam suara glasswool. Jenis ini merupakan material yang terbuat dari bahan dasar fiberglass. Untuk teksturnya, mirip seperti bulu domba atau wool. Ketebalan dari material ini sendiri sekitar 2,5 cm – 5 cm dengan densitas atau kepadatan sekitar 25 g/cm³ hingga 75 g/cm³. Kamu bisa menemukan material glasswool di pasaran dalam bentuk gulungan dengan kisaran panjang 30 meter.

3. Rockwool

      Material peredam suara rockwool terbuat dari serat mineral ringan yang mampu menyerap suaran dan juga panas. Sekilas, material ini mirip dengan glasswool, hanya saja densitas material rockwool lebih tinggi dengan kisaran 30 g/cm³ – 100 g/cm³. Maka dari itu, banyak yang menggunakan rockwool sebagai pelapis kedua dari peredam suara glasswool. Jika kamu mau tertarik dengan material ini, kamu bisa membelinya dalam bentuk lembaran ataupun gulungan.

4. Greenwool

       Peredam suara greenwool merupakan material yang terbuat dari bahan poleyster fiber dengan sifat yang tahan air sehingga sulit dipengaruhi oleh kelembapan udara. Sebenarnya, material peredam suara yang berwarna hijau ini lahir atas dasar pertimbangan bahwa material glasswool dan rockwool kurang baik untuk kesehatan. Ya, berkat bahab dasarnya yang berupa polyester, maka material greenwool ini dinilai lebih aman dan tidak berbahaya. Untuk pemasangannya, material ini bisa ditempel ataupun ditanam pada permukaan termbok. Sebaiknya kamu menggunakan greenwool sebanyak dua lapis agar suara bising dapat diredam secara maksimal.

5. Busa Telur

       Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan material peredam suara ini karena keberadaannya cukup populer dan sering digunakan. Material busa telur memiliki bobot yang cukup ringan dan mudah untuk diaplikasikan. Namun, material ini kurang maksimal untuk meredam suara yang berfrekuensi tinggi. Sebagai alternatif, kamu bisa memanfaatkan material busa telur sebagai lapisan peredam suara tambahan.

6. Softboard

       Selanjutnya, ada peredam suara yang terbuat dari bahan serat polyester. Ketebalannya berkisar di angka 1,2 cm dan umumnya softboard berwarna cokelat seperti warna kayu. Kamu bisa menggunakan material yang satu ini untuk meredam gema dan menyerap suara ruangan yang berlebihan. Untuk pemasangannya, biasa material softboard dibungkus dengan kain ataupun wallpaper peredam suara.

7. Peredam Suara Alami

       Selain menggunakan berbagai material, penataan peredam suara di dalam ruangan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan ornamen dan benda yang memiliki kemampuan menyerap suara. Karpet yang melapisi seluruh lantai ruangan dan buku-buku yang memenuhi dinding dapat dimanfaatkan sebagai peredam suara alami.  

Apapun jenis peredam suara yang digunakan baik alami maupun buatan, tingkat koefisien pengurangan suasana dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Material ini dapat diatur penempatannya secara fleksibel pada dinding, lantai, sampai langit-langit ruangan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama