MENGENAL APA ITU SPUN PULE

Spun pile merupakan Salah satu konstruksi overpass/pondasi dengan posisi berada di bawah sehingga berhubungan langsung dengan tanah. Hal ini dilakukan agar beban yang ditanggung overpass secara menyeluruh dapat didistribusikan melewati pondasi sebelum mencapai tanah.

Hal di atas dapat menyebabkan bangunan yang terbebani dapat mengalami penurunan. Meskipun demikian, tidak diperbolehkan mengalami penurunan hingga melebihi batas yang sudah ditetapkan. Penurunan diharuskan merata atau tidak terjadi penurunan sama sekali.

Hal ini dilakukan agar tidak merubah bentuk maupun struktur bangunan yang sudah ada. Pada umumnya, pondasi spun pile/spun pile adalah bangunan jembatan dengan posisinya berada di bagian bawah dan memiliki fungsi untuk menerima beban serta mendisitribusikannya menuju lapisan tanah keras. Tentunya, lapisan tanah cukup kuat menahannya berdasarkan perhitungan.



Penggunaan Spun Pile

Pondasi ini merupakan salah satu tiang pancang yang dibuat dari beton bertulangan dengan pencetakan serta pengecoran dalam bekisting. Apabila sudah cukup kuat dilakukan pengangkatan dan pemancangan. Kekuatan pondasi ini dapat mencapai beban besar hingga lebih dari 50 ton untuk tiap tiang.

Hal tersebut bergantung atas dimensinya. Proses perencanaan tiang jenis ini, panjang tiang perlu dilakukan penghitungan secara teliti. Apabila panjang berkurang maka perlu dilakukan penyambungan. Hal ini akan menambah biaya dan waktu menjadi lebih lama.



Metode Pembuatan Spun Pile

Proses pembuatan pada spun pile dengan memanfaatkan gaya sentrifugal dalam proses pemadatannya. Caranya dengan melakukan spinning. Hal ini dapat mengakibatkan kuat tekan tidak merata di bagain ketebalan dinding tiang.

Tidak hanya itu, permukaan yang berada di bagian dalam lubang spoon pile. Terdapat lapisan slurry atau lapisan yang memiliki sifat lunak. Lapisan ini memungkinkan dapat mempengaruhi friksi menggunakan beton pengisi.


Kelebihan dan Kekurangan Spun Pile

Keunggulan penggunaan spun pile yaitu memiliki kekuatan tinggi di pasaran. Pondasi ini memiliki kekuatan mencapai K600 di pasaran Indonesia. Selain itu, kualitasnya cukup baik. Hal ini dikarenakan pengendalian kualitas atau quality control baik.

Pembuatan pondasi ini dilakukan secara fabrikasi sehingga bahan material perancangannya memiliki kualitas terjaga.  Proses pemasangan pondasi sangat mudah dan fleksibel. Penggunaannya dapat dimasukkan ke lapisan tanah dengan menggunakan beragam metode maupun cara.


Kekurangan penggunaan spun pile terletak pada proses pembuatannya. Proses pemutaran dapat memicu kuat tekan tidak merata. Bagian muka spun pile terdapat paisan beton lunak atau slurry. Padahal, dalam menghubungkan antara spoon pile dengan pile cap melakukan pemasukan angke menuju lubang pondasi kurap/spoon pile, lalu dilakukan pengecoran.

Hal tersebut dapat menimbulkan kekuatan pada friksi diantara beton dan lapisan lunak perlu ketelitian. Apabila pergeseran friksi kuat dapat menghasilkan perlekatan antara beton dan spun pile baik. Perlekatan ini dapat menjadikan spun pile menahan beban dapat bekerja baik. Kelemahan lainnya, bahan semen yang terkandung pada beton.

Kandungan semen tinggi tidak pasti memiliki pengaruh besar terhadap friksi. Apabila kandungan semen semakin tinggi, maka firiksi yang dihasilkan semakin tinggi. Hal ini dapat menghasilkan lapisan slurry pada spun pile relatif tipis. Apabila lapisan lunak semakin tipis. Maka friksi yang dihasilkan semakin tinggi. Selain itu, hasil yang diperoleh adalah paisan slurry menjadi makin tebal. Perbedaan bahan semen yang terkandung tidak terlalu berefek atau memiliki pengaruh tidak terlalu signifikan pada friksi.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama